Team Evakuasi Poltekpel Sumbar bantu evakuasi korban banjir bandang di Lubuak Minturun, Kota Padang, Kamis (27/11).
SUMATERA BARAT - Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Sumatera Barat yang dikenal sbg Kampus Humanis Smart Sustainable Eco-Friendly Campus ini telah membuktikan komitmen kuat dalam aksi kemanusiaan dan tanggap bencana di tengah musibah yang melanda wilayah Padang Pariaman dan sekitarnya.
Sejak hari pertama bencana banjir, hingga penanganan pasca-bencana dan evakuasi korban, Fast Rescue Team Poltekpel Sumbar bergerak aktif membantu masyarakat. "Kami menerjunkan perahu karet dan Taruna Fast Rescue Team ke lokasi terdampak paling parah," ungkap Direktur Poltekpel Sumbar, Budi Riyanto.
Ia mengatakan, Tim penyelamat ini berfokus pada evakuasi korban di Kampung Galapung dan wilayah sekitar Padang Pariaman. Kehadiran tim ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif, di mana mereka turut serta membersamai Wakil Gubernur Sumbar dan Bupati Padang Pariaman dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan operasi penyelamatan.
Langkah cepat ini memastikan korban yang terjebak dapat segera dievakuasi ke tempat yang aman. Kemudian pada Rabu (26/11) bantuan sosial dan pembagian sembako juga disalurkan kepada masyarakat yang terdampak banjir.
 |
| Direktur Poltekpel Sumbar Budi Riyanto beserta jajaran berdialog dengan Bupati Padang Pariaman di lokasi bencana banjir di Kampuang Galapuang, Padang Pariaman. |
Dikatakan Direktur, kegiatan Poltekpel Sumbar berlanjut ke ranah sosial. Dharma Wanita Persatuan (DWP), Badan Eksekutif Mahasiswa, para Taruna/i bahkan direktur dan Jajaran Top Manajemen Poltekpel Sumbar bersama - sama turun langsung melaksanakan kegiatan pembagian bantuan sosial.
Bantuan Sosial berupa sembako disalurkan ke 5 posko dapur umum yang tersebar di wilayah terdampak. Aksi ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan logistik dasar terpenuhi bagi para pengungsi dan relawan yang bertugas di posko-posko tersebut.
Sementara itu, Team Evakuasi Poltekpel Sumbar juga terjun di wilayah Lubuak Minturun, Kota Padang yang juga terjadi banjir bandang untuk membantu proses evakuasi korban.
Aksi cepat tanggap ini menunjukkan kesiapsiagaan Poltekpel Sumbar tidak hanya terbatas pada bencana hidrometeorologi (banjir) namun juga pada bencana geologi (gempa bumi), membuktikan fungsi institusi sebagai bagian integral dari sistem mitigasi bencana daerah.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab moral kami sebagai institusi pendidikan yang berakar di Sumatera Barat. Keterlibatan DWP, Taruna, bahkan seluruh Top Manajemen-nya turun langsung mengkomando kegiatan di lapangan. Hal ini adalah wujud dari komitmen untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian dan jiwa rescue sejak dini,” ujar Direktur Budi Riyanto Poltekpel Sumbar yang di damping oleh 3 Wakil direktur dan 2 kabagnya pada saat disela-sela evakuasi bencana Lubuk Minturun pada Kamis (27/11). (nal)
