Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Harga Cabai meroket, Petani Makin Antusias, Kabinet Baru juga diharapkan Lebih Perhatikan Nasib Petani

Jumat, 17 Juni 2022 | 09:59 WIB Last Updated 2022-06-17T02:59:37Z

Harga Cabe Meroket

Agam---Melambungnya harga komoditi pertanian, khususnya untuk jenis tanaman cabai tak urung disambut gembira oleh para petani.


Seperti diketahui sejak beberapa hari terakhir,  harga komoditi cabai di pasaran meningkat drastis. Sebut misalnya harga cabai merah yang harganya mencapai Rp. 90 s/d Rp. 100 ribu perkilogramnya. 


Demikian pula harga cabai rawit yang harganya mencapai Rp.50 ribu perkilogramnya. 


"Untuk rawit setan bahkan harganya lebih tinggi lagi, yaitu berkisar Rp.75 ribu perkilonya," ungkap Yet salah seorang warga di Nagari Malalak Utara. 


Senada dengan itu diakui Menan salah seorang petani cabai lainnya. Menurutnya, seumur-umur baru sekarang harga cabai menembus harga tertinggi, yaitu sekitar Rp. 90 ribu lebih.


"Jujur saja, sudah puluhan tahun saya malang melintang bolak-balik ke pasar sayur di Padang Lua, baru kinilah setahu saya harga cabai sampai Rp.90 ribu lebih," terangnya. 


Diakuinya, melejitnya harga komoditi cabai akhir-akhir ini tak ayal disambut hangat para petani. Pasalnya, dengan melejitnya harga cabai di pasaran jelas berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan petani.


Namun demikian Menan Ujang mengaku jika tidak semua petani bisa menikmati hasil dari peningkatan harga cabai di pasaran saat ini.


"Contohnya saja saya pribadi bahkan terpaksa menjual cabai dalam kondisi masih hijau. Saya khawatir jika ditunggu sampai masak atau merah khawatirnya nanti hasilnya tidak memuaskan. Saya khawatir jangan-jangan nanti buahnya keburu layu, akibat layu tampuk," terangnya.


Meski demikian pihaknya mengaku tetap merasa lega dengan kenaikan harga cabai akhir-akhir ini, sebab sekalipun dijual dalam kondisi hijau hasilnya juga cukup lumayan.


Apa yang disebutkan Menan Ujang itu agaknya sangat beralasan, karena harga cabai hijau di pasaran juga sangat lumayan, berkisar Rp. Rp.37 hingga Rp40 ribu lebih petkilonya.


Di pihak lain, St. Parpatiah mengaku cukup suprise menanggapi kenaikan harga komoditi sayur mayur akhir-akhir ini.


"Sepengetahuan saya baru kali ini rasanya harga komoditi sayuran meningkat hampir  bersamaan. Karena bukan hanya cabai saja, namun juga harga komoditi sayuran lainnya juga ikut meningkat cukup drastis," ungkapnya.


Kondisi ini menurutnya jelas bakal berdampak positif dalam memotivasi para petani. Karena bagaimanapun nasib para petani tentunya sangat tergantung pada proses pasca panen. 


"Karena seperti diketahui bersama, harga-harga pupuk dan racun tanaman akhir-akhir ini juga meningkat secara tidak karu-karuan. Bahkan ada yang peningkatannya hingga seratus persen lebih. Makanya ke depannya tentu harga komoditi pertanian juga harusnya juga lebih menjanjikan harapan lebih bagi para petani," imbuhnya.


Senada dengan itu pengakuan Gari Salah seorang petani lainnya di Jorong Sigiran juga sangat suprise seiring meningkatnya harga komoditi pertanian akhir-akhir ini.


"Sebagai petani kita tentu tidak banyak mengerti bagaiman kaitan antara peningkatan harga sayur mayur dengan pergantian Menteri kabinet saat ini. Namun kita tentu tetap berharap agar di bawah kepemimpinan Menteri Perdagangan yang baru nasib kita-kita sebagai petani ini juga bisa berubah ke arah yang lebih baik. Ya, paling tidak untuk ke depan harga hasil tani bisa lebih menjanjikanlah hendaknya," harapnya mengakhiri(ris)

×
Berita Terbaru Update