Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

ISNU Bentengi Umat Dalam Keagamaan

Rabu, 30 Maret 2022 | 10:33 WIB Last Updated 2022-03-31T15:34:21Z

 

Bupati Suhatri Bur bersama pengurus

PADANGPARIAMAN - Bupati Padangpariaman Suhatri Bur menyatakan sebagai intelektual Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) harus aktif wujudkan Padangpariaman berjaya

"Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Padangpariaman memiliki peran penting dalam membentengi umat dari masuknya paham keagamaan yang memandang kritis terhadap tradisi dan amaliah beragama di tengah masyarakat," kata Bupati Padanggpariaman Suhatri Bur, kemarin.

Sebagai intelektual NU katanya, ISNU tidak saja berada di menara gading kampus, tapi juga terjun ke tengah masyarakat dalam memberikan pemahaman keagamaan yang selama sudah dijalankan umat.

Sekaitan dengan itu, Suhatri Bur berkesempatan menghadiri sekaligus membuka secara resmi Rapat Kerja (Raker) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Cabang Kabupaten Padangpariaman.

Kegiatan yang memanfaatkan momen menyambut bulan suci Ramadhan itu, mengusung tema "mengukuhkan eksistensi NU dan membangun kolaborasi menuju Padangpariaman berjaya. 

Suhatri Bur menyambut baik diadakannya raker ISNU Padangpariaman, karena penguatan yang dilakukan ISNU Padangpariaman ini penting, sejalan dengan visi Pemerintah Darah yang mewujudkan Padangpadang Berjaya. Yang sejalan dengan salah satu kata kuncinya yakni Padangpariaman yang religius.

“ISNU sebagai kaum intelektual NU, tentu sangat diharapkan berperan aktif memberikan ide dan sarannya dalam membangun Kabupaten Padangpariaman. Dukungan semua pihak dalam menyukseskan pembangunan, sangatlah penting.

Walaupun misalnya, bupatinya hebat, pintar dan cerdas, tapi kalau jalan sendiri tanpa dukungan masyarakat, tentu tidak akan pernah berhasil dalam membangun daerah. Karena itu, ISNU harus berperan aktif dalam mewujudkan Padangpariaman berjaya,” kata Suhatri Bur, mantan Bendahara PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Padangpariaman ini.

Dikatakannya, Padangpariaman yang banyak memiliki pondok pesantren, melahirkan tuanku yang telah mempelajari kitab-kitab kuning minimal 7 tahun, sehingga menguasai berbagai ilmu dalam memahami agama Islam. 

“Sehingga Padangpariaman masih belum separah daerah lain, yang sudah dimasuki pemahaman agama yang suka menyalah-nyalahkan tradisi sebagaimana sudah dijalankan selama ini,” kata Rasman mengakhiri.(ee)


×
Berita Terbaru Update