Ustad Abdul Somad Lc,MA ( Fhoto : Internet ) |
JAKARTA (Reportase Sumbar)--Jagad dunia dakwah tanah air akhir-akhir ini terasa makin ramai saja, terutama setelah munculnya sosok Ustad Abdul Somad Lc,MA, seorang da’i asal Tanah Melayu.
Penampilannya yang sederhana namun sarat dengan gaya humornya saat menyamoaikan dakwahnya itu seakan mampu memenuhi dahaga umat yang tengah haus akan siraman rohani.
“Awalnya saya tidak begitu mengenal sosok ustad Abdul Somad, namun setelah menyaksikan tayangannya di You Tube, saya langsung jatuh hati mendengarkan wejangan demi wejangan yang beliau sampaikan,” begitu ungkap Pandu, salah seorang penggemar Ustad Abdul Somad.
Lebih jauh Pandu mengakui, sebagai anak muda yang terbilang awam terhadap ajaran agama, baginya kehadiran Ustad Abdul Somad seolah mampu menjawab dahaganya terhadap siraman ajaran agama Islam.
“Betapa tidak, karena berbeda dengan sejumlah penceramah lainnya yang terkesan materinya agak berat dipahami, tapi ustad Abdul Somad itu lain orangnya. Ceramah yang disampaikannya terbilang cukup praktis serta mudah dipahami. Thema ceramahnya juga selaras dengan kondisi kekinian,” ulasnya lagi.
Dengan alasan itulah Pandu mengaku saat ini dirinya lebih sering mendengarkan siraman rohani yang disampaikan Ustad Abdul Somad. Terutama melalui tayangan media elektronik atau You Tube.
Tidak jauh berbeda Aris misalnya, juga mengaku belum begitu mengenal sosok ustad Abdul Somad.
Hanya saja ketika dia membuka You Tube berisi ceramah Ustad Abdul Somad, diapun langsung mengunggah beberapa materi ceramah ustad Abdul Somad, saat tampil di berbagai daerah di Tanah Air.
Memang tidak dipungkiri, akhir-akhir ini kehadiran sosok Ustad Abdul Somad telah menjadi fenomena tersendiri. Tidak hanya di di dunia nyata saat dia tampil di depan jamaah atau penggemarnya, namun juga kerap viral di sejumlah media sosial atau tayangan media elektronik lainnya.
Sebagaimana dikutip dari Detiknews.com, sempat ditolak dan dipersekusi di Bali, namun kehadirannya justeru disambut meriah di berbagai daerah, termasuk di Serambi Mekah. Begitulah yang dialami Abdul Somad, Lc, MA. Penceramah berdarah Melayu Deli dan Melayu Pelalawan ini saat tampil di Banda Aceh bersama Habib Novel Alaydrus dalam rangka mengenang 13 tahun bencana Tsunami Aceh, 26 Desember lalu.
Tak cuma diberi tumpangan Toyota Alphard seri terbaru dengan nomor inisial sang ustad, BL 1 UAS (Ustaz Abdul Somad). Oleh panitia keduanya juga dipeusijuek (ditepungtawari) dan dikenakan pakaian adat Aceh. Sehingga, keduanya persis seperti sepasang linto baro (pengantin pria). "Tidak pernah terlintas di pikiran saya, akan mengenakan pakaian kebesaran ini. Selain kebesaran (besar) juga keberatan (berat)," canda Somad di hadapan ribuan jamaah yang memadati Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh.
Humor dan candaan memang kerap diselipkan ustad kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977 itu. Tak heran bila para jamaahnya tahan hingga lebih dari satu jam menyimak tausyiahnya. Kepiawaiannya menyelipkan candaan itulah justru yang sempat dikritik cendekiawan muslim Zuhairi Misrawi.
Pada 21 November lalu di laman facebooknya dia menulis, "Somad itu adik kelas saya di al-Azhar. Ilmunya biasa-biasa saja. Tidak istimewa. Kelebihannya cuman bisa melucu. Kalau soal keilmuan, masih banyak yang lebih pinter, arif, dan tidak ngelunjak."
Sepertinya penilaian Zuhairi itu kurang akurat dan cenderung emosional. Dari berbagai rekaman ceramah Somad di youtube yang sempat detik.com simak, Somad terlihat sangat hafal soal hadis dan berbagai kitab klasik dan kitab kuning yang biasa menjadi rujukan para kiai Nahdlatul Ulama (NU). Satu hal yang mungkin tak diketahui Zuhairi selaku seniornya, selepas dari al-Azhar Somad melanjutkan studinya ke Maroko untuk mendalami ilmu hadist.
"Dari kontrak 24 bulan, Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan master saya di Maroko dalam setahun sepuluh bulan," aku Somad dalam salah satu ceramahnya.
Dua kanal utama ceramahnya di Youtube, yakni Tafaqquh Online dan Fodamara, setiap video Abdul Somad ditonton ratusan ribu bahkan ada yang 3-7 juta kali.
Di fanspage facebook maupun instagram, dua akun personal media sosial yang aktif digunakannya, hingga Jumat kemarin masing-masing punya pengikut 717.170 dan 1,1 juta orang.
Apa yang membuat ceramahnya, dalam arsip digital maupun streaming, kerap diburu banyak warganet Indonesia kontemporer? Adakah rahasia dakwah yang dilakukannya sejak 2008 itu?
Kepiawaian Somad mengemas materi ceramah dengan berbagai rujukan yang disampaikannya dengan fasih dan diselingi humor tersebut, bagi DR Moeflich Hasbullah, mengingatkanya kepada 'Da'i Sejuta Umat' almarhum KH Zainuddin MZ. Hal ini juga terkait dengan penampilan Somad yang sederhana seperti Zainuddin. Dia cuma mengenakan kemeja Koko dan kopiah, bukan berpenampilan ala wali atau mengenakan jubah ala para habaib.
"Ceramah-ceramah ustadz Somad kalau saya menyimak di youtube cukup padat ilmu dan humor-humornya segar. Ia tegas tapi fleksibel, militan tapi juga kultural. Tak berlebihan kalau saya menyebutnya sang Phenomenon," kata Moeflich kepada detik.com, Jumat (29/12/2017).
Bila KH Zainuddin MZ hafal membacakan teks Arab dakwahnya, ia melanjutkan, Somad biasa menyebutkan nama kitab, pengarang, teks kalimat dan konteks kitab yang dikutipnya itu. Dan dalam penyebutan itu, Somad hampir tidak pernah ada jeda berpikir dulu. Daya ingatnya luar biasa, informasi sumber kitab langsung mengalir dari ingatannya.
Sementara Muhammad Sufyan Abdurrahman bersaksi bahwa gaya ceramah Somad berjalan natural. Tak dibuat-dibuat, tak pula menyamakan dengan seseorang, atau merujuk sejumlah video ustadz lainnya yang banyak tayang di televisi atau youtube seperti Buya Yahya, Ustadz Idrus Romli, dan Ustadz Adi Hidayat.
"Somad mengakui Gaya orasi ini ada wasilah tetesan gen dari kakeknya, Datuk Zakaria. Di kampung mesjid, hingga akhir hayatnya, sang kakek konsisten menjadi khatib Jum'at di sela tugas keseharian sebagai petugas pencatat pernikahan," tulis dosen Digital Public Relations Telkom University, Bandung kepada detik.com beberapa waktu lalu.(**)