Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

ISU MUTASI MEREBAK, Jonpriadi : “Tidak Perlu Minta-minta Jabatan, Tunjukkan Saja Prestasi Kerja"

Minggu, 28 Januari 2018 | 15:10 WIB Last Updated 2022-03-31T15:34:21Z
Sekretaris Daerah Padang Pariaman Jonpriadi ( Fhoto : Humas & Protokol Padang Pariaman )
PADANG PARIAMAN (Reportase Sumbar)---Isu mutasi besar-besaran di lingkungan Pemkab Padang Pariaman akhir-akhir santer terdengar. Menurut informasi yang berkembang, proses mutasi tersebut diantaranya akan melibatkan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Padang Pariaman, termasuk para camat yang ada di bawah naungan Pemkab Padang Pariaman,

Informasi yang berkembang, digelarnya mutasi kali ini dipicu sikap ketidakpuasan Bupati Ali Mukhni atas kinerja sebagian pembantunya, termasuk para camat yang seyogyanya bisa menjadi ujung tombak sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Daerah di tingkat Kecamatan. Sekdakab Jonpriadi yang dikonfirmasi terkait hal itu, tidak menampik kemungkinan bakal adanya mutasi atau pun rotasi di lingkungan pejabat di lingkup Pemkab Padang Pariaman.

“Meski demikian yang namanya mutasi atau rotasi itukan sudah merupakan hal yang lumrah dilakukan, dan sudah menjadi suatu keharusan dalam rangka penyegaran organisasi. Jadi sebenarnya tidak ada yang terlalu istimewa sebenarnya,” ujar Jonpriadi, menanggapi informasi yang berkembang akhir-akhir ini.

Mutasi yang dilakukan lanjut Jonpriadi bisa juga disebabkan karena adanya kebutuhan atau keharusan, disebabkan adanya posisi yang kosong pada jabatan tertentu. Apakah itu disebabkan karena adanya yang pensiun, meninggal dunia atau pun pindah tugas atau sebab lainnya. “Tapi bisa juga mutasi atau rotasi itu juga dimaksudkan dalam rangka pengembangan wawasan yang bersangkutan,” ulasnya diplomatis.

Prinsipnya lanjut mantan Kepala Bappeda Padangpariaman ini, sebagai abdi negara para ASN tentunya harus selalu siap ditempatkan dimana saja. “Karena kan bukankah jabatan itu tidak hanya akan dipertanggungjawabkan saat kita di dunia saja, namun juga akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah nantinya.  Jadi ini tentunya juga mesti harus dimaknai pula oleh semua,” terangnya.

Maka itu lanjut Jonpriadi, kalau misalnya ada yang minta-minta jabatan, maka bisa jadi yang bersangkutan tidak paham dengan mekanisme yang berlaku, atau bisa juga karena tidak adanya rasa percaya diri. “Makanya, sebaiknya tunjukkan saja prestasi kerja kita, nanti atasan tentu akan menilai sendiri siapa yang dianggap layak dan mampu dan memiliki kepedulian dan kemampuan lebih untuk itu. Jadi tidak tertutup kemungkinan merekalah nantinya yang akan dipromosikan,” tegasnya.

Untuk itulah Jonpriadi mengingatkan agar para pejabat di lingkungan Pemkab Padangpariaman hendaknya agar tetap bisa berkompetisi secara sehat. Yaitu dengan menunjukkan prestasi kerjanya masing-masing. “Karena kalau orang yang minta-minta jabatan itu berarti ada maunya. Silakan saja berkompetisi secara sehat, kenapa harus minta-minta jabatan. Termasuk melalui bantuan orang lain,” tegasnya.

Lebih jauh Jonpriadi menambahkan. Pihaknya dari Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) tentunya telah memiliki standar yang jelas dalam menempatkan posisi seseorang,  sesuai prestasi dan kemampuan yang dimilikinya selama ini. “Demikian pula Pak Bupati sendiri, beliau juga jelas selalu berfikir rasional dan objektif dengan menyerahkannya sesuai dengan mekainisme yang ada,” terangnya.

Di pihak lain, saat pelantikan sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Pemkab Padangpariaman beberapa waktu lalu, Bupati Ali Mukhni tak luput mengingatkan para ASN dan pejabat di lingkungan Pemkab Padangpariaman agar bisa bekerja dengan hati yang ikhlas, serta bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Karena seperti diketahui, kita inikan tak lain adalah abdi negara. Karena itu kita mesti mencamkan dalam hati kita masing-masing, kira-kira apa karya dan pengabdian terbaik yang telah kita berikan kepada masyarakat setiap harinya. Kalau hal itu sudah terpatri dengan baik di lubuk sanubari kita masing-masing, tentu apa saja yang kita kerjakan setip harinya bukan lagi dianggap sebagai beban, tapi adalah wujud pengabdian karena Allah SWT . Jadi bukan karena ada atau tidaknya atasan yang memerintahkan kita baru kita bekerja,” tegasnya. (ris)
















×
Berita Terbaru Update