![]() |
PADANGPARIAMAN---- Tari Indang Tigo Sandiang dari Kabupaten Padangpariaman tampil memukau dan sukses menyita perhatian publik dalam acara apresiasi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTbI) tahun 2025 yang digelar di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, kemarin.
Penampilan Indang Tigo Sandiang menjadi salah satu suguhan budaya yang paling mencuri perhatian di antara perwakilan dari 17 kabupaten/kota se-Indonesia yang turut ambil bagian dalam ajang bergengsi tersebut. Gerak yang dinamis, irama yang khas, serta kekuatan pesan yang disampaikan menjadikan tarian ini tampil apik dan berkelas.
Indang Tigo Sandiang merupakan salah satu dari tiga Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTbI) asal Kabupaten Padangpariaman yang resmi ditetapkan pada 10 Oktober 2025. Melalui tarian ini, tersampaikan pesan mendalam tentang adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah, serta nilai-nilai kehidupan bermasyarakat dalam tatanan nagari di Ranah Minang, khususnya Padangpariaman.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Padangpariaman, Revi Asneli, menyampaikan bahwa penampilan tersebut merupakan bagian dari rangkaian menuju puncak penganugerahan dan apresiasi WBTbI, yang akan dilaksanakan pada malam hari dalam bentuk penyerahan sertifikat WBTBI kepada masing-masing daerah.
“Pada tahun 2025 ini, Padangpariaman kembali menorehkan prestasi dengan ditetapkannya tiga warisan budaya, yakni Maniliak Bulan, Malacuik Marapulai, dan Indang Tigo Sandiang sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia,” ungkap Revi.
Ia menjelaskan, penetapan tersebut dilakukan dalam Sidang Penetapan WBTbI Tahun 2025 yang berlangsung di Gedung The Tribrata, Sutasoma, Jakarta, pada Jumat lalu.
“Dengan bertambahnya tiga warisan budaya ini, kini Kabupaten Padangpariaman memiliki total 15 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang telah diakui secara nasional. Hal ini semakin menegaskan posisi Padangpariaman sebagai salah satu pusat kekayaan tradisi dan kebudayaan di Sumatera Barat,” tambahnya.
Keikutsertaan Indang Tigo Sandiang dalam ajang nasional ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi terhadap pelaku budaya, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk memperkuat identitas budaya daerah serta memperkenalkan kekayaan tradisi Padangpariaman ke tingkat nasional.(eri)

