Bupati Suhatri Bur Saat Acara |
PADANGPARIAMAN ----- Bupati Padangpariaman Suhatr Bur, kemarin menghadiri pengukuhan gelar tuangku dan ustadzah sekaligus penyerahan ijazah salafiyah'ulya dan wustha serta wisuda tahfidz di Pondok Pesantren Bustanul Yaqin, Korong Kampuang Tangah, Nagari Pungguang Kasiak, Kecamatan Lubuk Alung.
Bupati Suhari Bur menyataan pondok Pesantren Bustanul Yaqin yang berlokasi di Nagari Punggung Kasiak Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padangpariaman memperlihatkan perkembangan yang signifikan.
“Tidak salah para santri dan orang tua memilih tempat pendidikan. Pimpinannya seorang doktor dan ada tiga pengajarnya yang bergelar doktor dan 7 bergelar magister. Ini satu-satunya pondok pesantren di Padangpariaman yang dipimpin dan diajar doktor. Bahkan di Sumbar,” ujar Suhatri Bur.
Pengajarnya DR. Rahmat Tuanku Sulaiman juga Ketua Baznas Padangpariaman. Katanya, tidak mungkin menjadi Ketua Baznas jika dia bukan orang yang amanah, jujur dan visioner. Visioner adalah orang-orang yang memiliki jiwa kepemimpinan dengan pandangan jauh ke depan melebihi yang lainnya.
“Untuk itu, kita harapkan para santri Bustanul Yakin bercita-cita menjadi ulama besar, tuanku yang mampu kuliah di kampus ternama dan menjadi jaksa, hakim dan bekerja di lembaga negara atau menjadi pimpinan lembaga di negara ini. Dan yakinlah mereka yang memiliki kekuatan iman dan ilmu yang kuat bakal terjauh dari perilaku korupsi,” ujarnya.
Kepada santri, orang tua, ulama, tuanku, tokoh masyarakat dan pejabat pemerintahan yang hadir di acara itu, Suhatri Bur mengungkapkan bahwa dirinya adalah Pembina Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-ringan yang didirikan Syekh H Ali Imran Hasan dan Pondok Pesantren Bustanul Yakin.
"Karena sudah ada 22 cabang dari pondok yang memakai kata yakin ini, maka bertambah pula tugasnya untuk melakukan pembinaan," ujarnya.
Suhari Bur juga memberikan penegasan saat ini santri sudah mendapatkan pengakuan dengan lahirnya undang-undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pondok Pesantren. Dalam peringatan hari santri pada 22 Oktober 2020 mengambil tema Santri Sehat Indonesia Kuat. Artinya agar negara kuat, maka santrinya harus sehat. Dan pada hari ini, 23 Desember 2020 kita menyaksikan 12 santri tingkat Wustha dan 25 santri yang hafal quran.
Dengan undang-undang itu, pondok sama kedudukannya dengan lembaga pendidikan umum. Bisa mendapat bantuan biaya operasional dan lainnya dari APBN dan APBD. Jadi bukan hanya dari Kementerian Agama seperti selama ini. “Pejabat pemerintah kabupaten Padangpariaman, Anggota DPRD Padangpariaman diharapkan dapat mengalokasikan anggaran buat pesantren di daerah ini,” pesannya pada staf ahli bupati dan anggota DPRD Padangpariaman," ujarnya.
Sebelumnya, Pimpinan Pondok Bustanul Yakin, Dr. H. Zainal Tuanku Mudo memaparkan kemajuan yang dicapai oleh pondoknya. “Alhamdulillah di pondok pesantren kita memiliki pengajar setingkat S3 tiga orang, magister 7 orang. Dengan potensi ini, kita berharap lecutan ilmu para santri kita lebih baik,” harapnya.
Dia menyatakan doktor dan magister ada yang tamatan pesantren dan umum. Kolaborasi ini diharapkan memberikan warna kepada keilmuan santri. Turut hadir Wakil Menteri Agama Republik Indonesia KH. Saiful Rahmat Dasuki S.IP, MSi.(nn)