Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Petani Butuh Penguat Pemodalan, Nagari Pauah Kamba Programkan Ketahanan Pangan

Jumat, 15 Maret 2024 | 04:51 WIB Last Updated 2024-03-14T21:51:01Z

 

Walinagari Pauhkamba M Nur 

PADANGPARIAMAN---Nasib petani kita hari ini bisa dikatakan masih jauh dari sejahtera. Meski akhir-akhir ini harga komoditi beras cenderung melejitt di pasaran, namun tetap saja dampaknya tidak begitu berpengaruh bagi para petani yang ada di pedesaan. "Ya, bagaimana tidak, seperti diketahui bersama petani kita selama ini kan cenderung menjual padinya langsung di sawah atau begitu selesai panen. Kondisi ini tentunya berdampak pada murahnya nilai jual yang mereka dapatkan," terang Walinagari Pauah Kamba, M. Nur, menjawab koran ini kemarin.


Lebih jauh M. Nur menyebutkan, Sudah lumrah terjadi  selama ini, jika para petani banyak yang menjual hasil panennya di sawah atau di huller yang ada. Itu semua terpaksa mereka lakukan semata karena tuntutan kebutuhan ekonomi sehari-hari. Bahkan menurutnya, tidak jarang yang terjebak dengan praktik ijon atau praktik rentenir lainnya. Dimana modal yang dibutuhkan berasal dari pinjaman dari pihak tertentu. "Jadi begitu panen, maka beras atau padinya tentu harus dijual kepada mereka selaku peminjam atau pemilik modal. Jika kondisinya seperti ini tentu harganya jauh dari harapan," terangnya.


Terkait hal itu, pihaknya dari Pemerintahan Nagari Pauah Kamba sebut M. Nur sejak beberapa tahun lalu sengaja telah menganggarkan dana nagari sekitar 20 persen untuk mendukung program ketahanan pangan di nagari. Sekaligus melalui program itu nantinya juga diharapkan para petani di daerah ini bisa terhindar dari jeratan praktik rentenir lainnya. "Jadi dengan adanya program ketahanan nagari ini diharapkan para petani kita nantinya tidak lagi terkendala masalah permodalan. Termasuk besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membeli pupuk dan pengolahan lahan lainnya. Semoga saja ke depannya, para petani kita bisa lebih maju dan sejahtera. Tentunya dengan adanya dukungan berbagai pihak. Termasuk adanya dukungan pendanaan dari pihak terkait di lingkungan pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi,"  terangnya.

Disebutkan, melalui program ketahanan pangan yang diluncurkan Pemerintah Nagari Pauah Kamba, hingga saat ini tercatat sebanyak 200 petani telah mendapatkan bantuan pupuk untuk mendukung program ketahanan pangan di nagari. "Bantuan itu sepenuhnya bersifat gratis, makanya harapan kita kiranya para petani kita nantinya bisa lebih maju dan berkembang serta terbebas dari berbagai praktik rentenir yang membebani mereka," terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Yurisman menjawab koran ini beberapa waktu lalu tak menampik terjadinya beberapa kenaikan harga komoditi pangan di pasaran. Bagaimana pun menurutnya, terjadinya fluktuasi atau pun lonjakan harga pangan seperti beras di pasaran, tentunya tidak bisa dipisahkan dari hukum pasar yang ada. "Artinya, begitu permintaan semakin tinggi, sementara stoknya terbatas, maka harga-harga dengan sendirinya tentu akan meningkat, begitu pula sebaliknya," terangnya.


Diakuinya, meski Kabupaten Padangpariaman selama ini dikenal sebagai salah satu daerah lumbung beras utama di Sumatera Barat, namun bukan berarti harga jual beras di daerah ini bisa lebih murah dari daerah lain yang terbilang kurang produksi berasnya. "Karena persoalannya sejauh mana tingkat permintaan pasar, maka itulah yang akan mempengaruhi tingkat harga jual pasar," terangnya.

Karena itulah Yurisman tak luput mengimbau kiranya para petani lebih bisa memaneg dab mengelola hasil panen yang ada selama ini. "Sebaiknya sudah pann, jangan langsung dijual semuanya, tapi harus disisihkan untuk stok atau kebutuhan  lainnya," terangnya. (ris)

×
Berita Terbaru Update