Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Hargai Waktu, Setiap Detik dan Secon Itu Sangat Berharga

Senin, 04 Maret 2024 | 12:04 WIB Last Updated 2024-03-04T05:04:47Z
Wabup Rahmang


PADANGPARIAMAN---Seorang aparatur yang baik tentunya dituntut agar bisa mengikuti setiap regulasi atau perundangan yang ada, sehingga dengan begitu bisa terhindar dari berbagai permasalahan hingga bisa menjeratnya ke ranah hukum sekalipun. "Jadi bagi saya pribadi prinsip itu yang harus kita anut sebagai seorang aparatur yang baik. Artinya regulasi itu yang mestinya harus diutamakan dan itulah mestinya yang menjadi pedoman dasar kita dalam bekerja," demikian ditegaskan Wakil Bupati Padangpariaman, Drs. Rahmang,MM, dihubungi di ruang kerjanya baru-baru ini.

Lebih mantan Kadis Pendidikan Kabupaten Padangpariaman ini menambahkan, setiap aparatur tentunya juga perlu menghargai waktu dengan sebaik-baiknya. Karena mesti disadari, setiap detik hataat tiap second itu jelas sangat berharga. "Sebab waktu itu menurut kodratnya kan tidak bisa diputar ulang atau pun di rewing," tegasnya.

Dalam artian lain tegas wakil bupati yang juga mantan guru ini, setiap pekerjaan yang diberikan oleh atasan kepada seorang aparatur itu mestinya harus bisa dituntaskan sesuai dengan rentang waktu yang ada. "Jadi seorang aparatur hendaknya jangan suka menunda atau menumpuk-numpuk pekerjaan, melainkan setiap pekerjaan itu harusnya mesti dituntaskan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan," imbuhnya.

Menurut mantan Camat Sungai Limau ini, jika ingin mengetahui betapa berharganya waktu yang ada, kita mungkin bisa melihat atau bertanya pada juara II pelari kelas dunia. Betapa tidak hanya karena terlambat satu detik atau satu second saja, dia akhirnya tidak bisa meraih prestasi terbaik, sebagai pelari tercepat dunia misalnuya," ungkapnya memberikan contoh.

Dengan alasan itu pula terangnya, setiap detik dari waktu itu jelas sangat berharga, dan waktu itu tentunya perlu diisi dan dimanfaatkan dengan hal-hal yang bermanfaat yang bisa menunjang hasil kinerja yang dilakukan.

Rahmang juga bercerita bagaimana awalnya dia memilih profesi guru sebagai jalan karirnya sebagai ASN. Menurutnya, hal itu tidak terlepas dari motifasi lingkungan keluarganya yang mayoritas memilih profesi sebagai guru.

Namun belakangan profesi yang ditekuninya itu terbukti mampu menginspirasi perjalanan hidup yang dia jalani. "karena ternyata proses belajar itu tidak hanya sebatas dibangku sekolah atau bangku kuliah saja, melainkan sepanjang hayat. Seperti ungkapan bijak mengatakan long Life Education. Begitu pulalah mestinya prinsip yang harus dianut oleh setiap ASN," terangnya.

Jika saja seorang ASN telah merasa puas dengan capaian dan pengalaman serta ilmu yang dimilikinya, itu berarti bisa saja menjadi bumerang yang bersangkutan. Karena bila seseorang telah merasa puas dan bangga dengan apa yang diraihnya saat ini, saat itulah dia akan mengalami stagnan atau meunduran dalam karir yang ditekuninya. "Karena kan waktu waktu itu akan terus bergulir begitu pula perubahan di segala bidang. Baik itu perubahan perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu dan tekhnologi maupun perkembangan informasi lainnya. Itu semua tentunya mesti harus bisa diikuti oleh setiap ASN yang ada," ulasnya mengakhiri.

Di pihak lain, ketika ditanya rencananya ke depan, khususnya dalam menghadapi pilkada Padangpariaman tahun 2024 mendatang, Rahmang secara tegas menyebutkan sebagai manusia dirinya tentunya tetap menginginkan yang terbaik dalam kehidupan dan perjalanan karir politiknya. (ris)

×
Berita Terbaru Update