Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Tukang Ojek Mengeluh BBM Naik, Semua Kebutuhan Pokok Melonjak Tinggi

Jumat, 22 April 2022 | 00:17 WIB Last Updated 2022-04-21T17:17:19Z

Tukang Ojek Minta Sewa Pada Penumpang

PADANGPARIAMAN---Naiknya harga minyak di pasaran yang dibarengi pula kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat tak ubahnya bak pukulan hebat bagi masyarakat kecil atau dikenal juga dengan wong cilik. 


Betapa tidak, akibat naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) di pasaran tak ayal menuntut masyarakat mesti pandai-pandai berhitung, sehingga pengeluaran harian tidak semakin boros. 


Kenyataan itu tidak ditampik oleh Sal (48), salah seorang awak ojek di Simpang Pasa Dama Nagari Parik Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padangpariaman. 


Siang itu udara siang terasa cukup terik, padahal rona langit di sekitar Kompleks Kantor Bupati Padangpariaman siang itu tampak  diselimuti awan yang cukup tebal. 


Saat bersamaan satu dua kendaraan terlihat melintas pelan di sekitar Perimpangan Kantor Bupati Padangpariaman, tepatnya di Korong Pasa Dama. Tidak seperti hari-hari biasanya, suasana arus lalu lintas menuju Kantor Bupati siang itu terlihat sedikit lengang. 


Saat itulah mata penulis tertuju pada salah seorang awak ojek yang belakangan mengenalkan dirinya bernama Sal. 


Bagi Sal sendiri, situasi naiknya harga BBM dan sejumlah kebutuhan pokok di pasaran sama sekali tak menyurutkan niatnya untuk tetap setia dengan profesinya sebagai tukang ojek pengkolan yang biasa mangkal di kawasan Simpang Tiga menuju Kantor Bupati Padangpariaman di Nagari Paritmalintang.


Sal yang sehari hari melayani penumpang jurusan Simpang Pasa Dama - Kantor Bupati Padangpariaman itu tak menampik besarnya dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bagi kalangan masyarakat cilik. "Tantu iyolah, kiniko masyarakat tantu labiah baretong dari sabalunnyo. Apolai sajak harga minyak maha sarupo kiniko," terang Sal, kepada kemarin, di Komplek Kantor Bupati Padangpariaman di Nagari Parit Malintang.


Lebih jauh Sal menyebutkan, sebagai awak ojek pihaknya juga ikut merasakan dampak dari kenaikan BBM yang terjadi sejak beberapa waktu terakhir belakangan. 


Sebagai contoh, harga Pertamax yang dulunya dibeli seharga Rp. 9.200/liter di Pertamina, kini meningkat menjadi Rp.12.250,- "Tapi kalau di kios harga tentu jauh lebih mahal lagi, yaitu bisa berkisar antara Rp.14 ribu/liternya. Sementara harga Pertalite di tingkat pedagang kios bisa berkisar Rp.10.000/liternya," terangnya.


Menurutnya, dampak lain akibat kenaikan harga BBM khususnya jenis Pertamax, tak ayal banyak membuat masyarakat beralih ke bahan bakar Pertalite yang harganya jauh lebih murah dibanding bahan bakar Partamax. 


"Ya sudah barang tentu sekarang orang banyak yang beralih ke Pertalite, karena harganya kan jauh lebih murah dibanding Pertamax, mungkin itu pula yang menjadi penyebab terjadinya antrian panjang di Pertamina," terangnya. 


Sebagai awak ojek Sal tak ayal berharap kiranya kenaikan harga BBM jenis Pertamax akhir-akhir ini bisa menjadi perhatian masyarakat, sehingga dampaknya tidak terlalu berat dirasakan oleh masyarakat. 


"Ya sampai saat ini nampaknya belum ada tanda-tanda harga minyak atau kebutuhan pokok lainnya akan turun. Semoga hal ini hendaknya bisa menjadi perhatian pihak pemerintah," terangnya. 


Di sisi lain, meski harga jual di tingkat Pertamina jauh lebih rendah dibanding harga yang ditawarkan pedagang kios, Sal tetap mengaku tidak punya pilihan lain, kecuali tetap harus membeli bahan bakar minyak melalui pedagang kios yang ada di sepanjang jalan di sekitar Nagari Parit Malintang. "Ya, bagaimana akan pergi ke Pertamina untuk membeli bahan bakar, sedangkan jaraknya dari sini saja lebih dari 4 KM, Pertamina terdekat pun hanya ada di Toboh," terangnya. 


Sebagai masyarakat biasa, Sal mengaku tidak tahu banyak tentang kondisi yang dihadapi negara saat ini, terutama seiring naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok dan BBM akhir-akhir ini. Prinsipnya, dalam situasi apapun yang terpenting tentunya bagaimana asap dapurnya tetap bisa mengepul, karena hanya dengan begitu dia bisa akan melanjutkan kehidupan sehari-hari, terutama untuk  menghidupi ekonomi rumah tangganya.    (ris)  



×
Berita Terbaru Update