 |
| Walikota Pariaman Saat Suntik Boster |
PARIAMAN - Walikota Pariaman H Genius Umar, kemarin, mendapatkan suntikan vaksin boster oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kota Pariaman.
"Vaksin boster perlu untuk membentuk kembali antibodi dan memperpanjang perlindungan, selain itu, manfaat dari vaksin Boster atau juga vaksin ketiga ini adalah, untuk mencegah terjadinya infeksi virus Covid-19, mempertahankan tingkat kekebalan tubuh yang sudah terbangun dan memperpanjang masa perlindungan dari virus corona," kata Walikota Pariaman, Genius Umar, kemarin.
Katana, vaksin boster ini merupakan putusan cepat yang dikeluarkan oleh Pesiden Joko Widodo, dimana dimulai pada Januari 2022 yang lalu untuk daerah yang sudah vaksinasi mencapai 100 persen atau minimal 70 persen.
Genius menjelaskan, bahwa Vaksin booster adalah dosis vaksin tambahan yang dapat memberikan perlindungan ekstra terhadap penyakit. Hal ini karena efek beberapa vaksin dapat hilang seiring dengan berjalannya waktu.
"Vaksin booster memungkinkan sistem tubuh untuk mengenali dan merespons virus penyebab penyakit dengan lebih cepat, sejauh ini, pemberian vaksin dosis ketiga ditargetkan pada masyarakat yang sudah menerima dosis kedua lebih dari 6 bulan, berusia di atas 18 tahun, lansia, orang dengan daya tahan tubuh lemah, serta pengidap penyakit tertentu alias komorbid," ungkapnya.
Lebih lanjut Genius menuturkan pemberian vaksin booster dilakukan dengan homolog (sama dengan vaksin sebelumnya) dan heterolog (berbeda dari jenis vaksin sebelumnya), dimana Pemko Pariaman melalui Dinas Kesehatan, telah menyediakan beberapa jenis Vaksin Boster, mulai dari Pfizer, Moderna, AstraZeneca dan Sinovac, sesuai dengan keinginan penerima vaksin.
"Kita juga menyediakan Vaksin Boster ini gratis untuk masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin ketiga ini di Fasilitas Kesehatan milik pemerintah, seperti Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah," tukasnya.
Genius berharap, masyarakat untuk dapat datang ke Faskes yang terdekat, untuk mendapatkan vaksin boster ini, karena vaksinasi boster ini masih sangat rendah di Kota Pariaman, yaitu berada di angka 9 persen. (ee)
