Presiden Jokowi Bersama Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni |
"Jadi untuk sekadar diketahui,tidak satu jengkal pun lokasi pembangunan jalan tol Padang Pariaman menuju Pekanbaru berada di Kota Padang," kata Bupati Padang Pariaman H Ali Mukhni saat acara diseminasi Dana Desa Padat Karya Tunai di Kantor Bupati Padang Pariaman, kemarin.
Katanya, pembangunan jalan Tol Padang Pariaman – Pekanbaru sejauh 254,8 km dengan biaya sebesar Rp. 78.09 Trilun merupakan upaya memajukan pembangunan daerah dalam mengurai kemacetan jalan lintas Padang-Bukittinggi, serta meningkatkan perekonomian masyarakat, khusus Padang Pariaman.
Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menyampaikan, tidak ada niat untuk menipu atau merugikan masyarakat terhadap pembebasan lahan pembangunan jalan tol ini. Yakinlah pemerintah sedang berusaha memajukan pembangunan daerah untuk kesejahteraan masyarakat.
Pembayaran ganti rugi lahan akan disegerakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. Kemajuan pembangunan ini semata-mata untuk kepentingan rakyat dalam memacu daya saing daerah menghadapi globalisasi dan pasar bebas.
Dengan transpotasi yang baik dan cepat tentu akan meningkatkan arus perekonomian daerah, sehingga potensi daerah dapat dikembangkan lebih baik lagi dimasa-masa mendatang.
Gubernur Irwan Prayitno juga mengapresiasi masyarakat yang telah mendukung dan memudahkan penyelenggaraan pembangunan ini. Semoga ini menjadi semangat kita bersama untuk pro aktif dalam memajukan pembangunan daerah.
Akan ada tiga tahap dalam pembangunan jalan tol ini, tahap I pembanguan jalan Batang Anai – Sicincim 28 km, Tahap II Bangkinang – Pakanbaru 38 km, dan Tahap III Sicincin – Bangkinang 189 km. Kesemua pembiayaan itu dibebankan pada bantuan JICA dan APBN yang ditalangi oleh PT. Hutama Karya. "Kita bersyukur pembangunan ini akan menandai era masa depan Sumatera Barat yang lebih maju dan sejahtera," ujarnya.
Baik disektor infrastruktur, sarana dan prasana ekonomi, pariwisata dan investasi bagi perkembangan pembangunan Sumatera Barat. "Pembangunan ini akan memakan waktu lebih kurang 5 tahun, 2018-2023. Dan kita masih berusaha melobi dan meminta ke pemerintah pusat agar pembangunan tahap I itu adalah Padangpariaman – Bukittinggi agar kemacetan Padang – Bukittinggi terjawab lebih cepat," tandasnya.(ris)