Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Bus ALS Terguling di Turunan Karak Pipia Malalak Satu Tewas, Puluhan Penumpang Alami Luka Ringan dan Luka Serius

Senin, 15 April 2024 | 23:41 WIB Last Updated 2024-04-15T16:41:57Z
Bus ALS Yang Terbalik Di Tanjakan Malalak


MALALAK---Bus ALS jurusan Medan-Jakarta, dengan Nopol BK 7373 UD Senin kemarin sekitar pukul 16.00 WIB mengalami kecelakaan tunggal di tanjakan Kelok Karak Pipia, Jorong Nyiur Nagari Malalak Selatan, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. Hingga berita ini diturunkan dikabarkan satu korban tewas yang merupakan penumpang dari bus Antar lintas Sumatera tersebut. 

Beberapa saat setelah kejadian petugas bersama warga setempat tampak langsung membantu mengevakuasi para korban, termasuk langsung melarikannya ke sejumlah rumah sakit terdekat, seperti ke RSUD Paritmalintang maupun ke sejumlah rumah sakit di Kota Bukittinggi maupun ke puskesmas Malalak lainnya, 

Pantauan koran ini, hingga pukul 21.00 WIB malam, terlihat proses evakuasi terhadap bus yang malang itu masih terus diupayakan petugas. Hanya saja, beratnya medan ditambah kondisibadan bus yang tersangkut batu besar membuat proses evakuasi menjadi sedikit terkendala. Tercatat hingga pukul 21.03 WIB malam petugas tampak terus berupaya melakukan upaya evakuasi. 

Informasi yang dihimpun koran ini melalui kernet bus ALS bernama Edi, diketahui peristiwa naas yang dialami oleh bus ALS itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB sore. Dalam kejadian itu sopir bus bersama kerneknya dikabarkan selamat. Namun demikian puluhan penumpang dikabarkan sempat mengalami luka-luka, bahkan beberapa diantaranya ada yang mengalami luka parah. 

"Sebagian penumpang ada yang dilarikan ke Rumah Sakit Padangpariaman dan sebagian lainnya dilarikan ke rumah sakit yang ada di Bukittinggi. Kabarnya ada seorang diantaranya nyawanya tidak lagi tertolong, sehingga harus menghembuskan nafasnya yang terakhir," ungkap salah seorang saksi mata di sekitar TKP, yang enggan disebutkan namanya. 

Hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh data pasti tentang identitas korban yang meninggal dunia. Namun menurut keterangan beberapa saksi mata, korban meninggal tersebut sempat dilarikan ke rumah sakit daerah di Padangpariaman, tepatnya RSUD Paritmalintang. 

Edi (47) kernet bus ALS kepada koran ini menceritakan kronologis kecelakaan tunggal yang dialami bus ALS tersebut terjadi begitu tiba-tiba. Menurutnya, awalnya tidak ada tanda bakal terjadinya kecelakaan naas tersebut. "Mungkin karena medannya barangkali cukup ekstrim begini kali bang, sehingga laju bus tidak lagi bisa dikendalikan," terangnya. 

Edi mengakui bus yang membawa penumpang sebanyak 46 orang itu, awalnya berangkat dari Medan sekitar jam 11.00 WIB Minggu siang kemarin. 

Apa yang disebutkan Edi itu agaknya memang cukup beralasan. Pasalnya lokasi medan tempat terjadinya kecelakaan maut itu terbilang cukup terjal, dengan kondisi jurang yang cukup dalam di sekitarnya. 

Berdasarkan data yang dihimpun koran ini dari beberapa saksi mata terungkap terungkap, kecelakaan yang dialami bus ALS tersebut diduga akibat sopir tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya. Akibatnya tak ayal begitu sampai di bengkolan Karak Pipia, sopir tidak lagi mampu mengendalikan laju kendaraannya. 

Kenyataan itu diakui Johan Nasution, salah seorang penumpang bus ALS dihubungi di puskesmas Kecamatan Malalak, di Campago kemarin. Johan mengakui, laju bus saat melewati lokasi kecelakaan pada dasarnya tidak begitu kencang. Hanya saja entah karena sebab apa, begitu akan mendekati bengkolan yang diselingin oleh jurang yang cukup dalam di kawasan itu, laju bus tidak lagi bisa dikendalikan. "masih untung sopir banting stirnya ke arah kiri, coba kalau banting stirnya ke arah kanan, mungkin saja kita tidak akan bertemu sekarang ini," ujar Johan menjelaskan. 

Di pihak lain, akibat peristiwa kecelakaan kemarin, Johan mengakui sempat mengalami lecet dan memar pada bagian tangan kanannya. Namun belakangan dia sedikit merasakan nyeri pada bagian tulang tangannya. "Mungkin saja jari saya ini ada yang retak begitu, sehingga perlu dironsen agaknya," terangnya. 

Johan juga mengakui untuk saat itu pihaknya hanya bisa pasrah terhadap apa yang terjadi, sembari menunggu pihak perusahaan bus ALS untuk membawanya ke penginapan untuk beristirahat. "Ya untuk sementara beristirahat di sinilah buat sementara, sambil menunggu jemputan dari pihak perusahaan bus," terangnya. 

Sementara itu, lain lagi kisah Bobi, penumpang ALS lainnya. Menurutnya saat kejadian dia sedang lelap tertidur, sehingga tidak banyak mengetahui apa yang terjadi. Barulah setelah kecelakaan dia baru terbangun dan menyaksikan bus yang ditumpanginya terguling di pinggir jurang. Beruntung dalam kejadian tersebut, Bobi tidak sempat mengalami kecelekaan serius.  

Pantauan koran ini Senin kemarin, kecelakaan yang dialami bus ALS tersebut tak urung menyebabkan posisi miring ke arah kanan. Beruntung di sekitar lokasi kejadian banyak terdapat batu berukuran besar, sehingga bus tidak sampai terguling ke dalam jurang. 


"Iyo disiko lah acok bana kejadian kecelakaan ko da. Sabalun puaso baru-baruko adolo oto Cimangko yang tabaliak disiko. Ado juo oto maangkuik bareh atau oto pribadi," terang salah seorang warga setempat kepada koran ini. 

Menurutnya, kerapnya terjadi kecelakaan lalu lintas di kawasan itu tidak terlepas akibat kondisi medan jalan di sekitar TKP terbilang cukup berbahaya, sementara di bagian pinggirnya juga terdapat jurang yang cukup dalam. (ris) 
×
Berita Terbaru Update