Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Budidaya Perikanan Poltek KP Pariaman serahkan bantuan benih ikan hias koi kepada kelompok budidaya ikan di Guguak Kuranji Hilir Sungai Limau.
PADANG PARIAMAN - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Program Prodi Budidaya Perikanan Politeknik Kelautan dan Perikanan Pariaman kembangkan budidaya ikan hias koi menggunakan teknologi bioflok di Nagari Guguak Kuranji Hilir Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (29/11).
Koordinator Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Budidaya Perikanan, Nazran menyampaikan, sesuai dengan potensi daerah, lokasi tersebut merupakan pengembangan budidaya ikan memang prospek yang cukup bagus dikembangkan. Pasalnya, daerah itu sebelumnya sudah disurvei sehingga bisa dijadikan tempat pengabdian masyarakat untuk Poltek KP Pariaman.
Ia menyampaikan, dalam kegiatan tersebut pihaknya memberikan pelatihan-pelatihan serta bimbingan kepada masyarakat termasuk dalam kegiatan usaha budidaya ikan. Disamping bimbingan dan pelatihan juga memberikan percontohan berupa paket kolam terpal atau bioflok.
"Dengan semua alat-alat yang dibutuhkan itu kemudian kita piara dalam rangka pembesaran ikan. Dalam satu kolam berjumlah 100 ekor. Kita buat tiga kolam, jadi ada sekitar 300 ekor ikan hias koi," jelasnya.
Dijelaskan Nazran, peserta yang dilibatkan dalam pengabdian ini adalah masyarakat yang terampil atau masyarakat yang mempunyai hobi dalam budidaya ikan. Diharapkan nantinya bisa berkembang dan siap akan menjadi pusat sentral pengembangan untuk Padang Pariaman yang diharapkan kedepannya.
"Kita berikan semua paket budidaya ikan tersebut beserta pakannya. Kemudian setelah 2 bulan kedepan akan kita lihat perkembangannya. Namun kita akan tetap melakukan bimbingan dan pendampingan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, alasan melakukan budidaya ikan hias koi. Disamping ini nilai ekonomis yang cukup tinggi, ikan ini merupakan ikan yang termasuk tidak banyak dibudidayakan oleh masyarakat setempat. Sehingga bisa menjadi cikal pusat dari pada kegiatan usaha budidaya ikan koi ini akan berdampak terhadap masyarakat.
"Untuk nilai jual mahal ya, kalau yang akan dijual itu nantinya disortir. Nilainya bisa ratusan ribu sampai jutaan. Untuk pasaran nanti kita pasarkan melalui online," kata dia.
Ia berharap masyarakat yang punya kemauan dalam hal ini alumni-alumni di daerah itu akan menjadi motivator supaya bisa digerakkan dalam budidaya ikan hias koi nantinya. (nal)
