Parit Malintang, (Reportase Sumbar)---Ketua Tim Verifikasi Dwija Praja Nugraha, dari DPP PGRI Pusat, Samedi menilai jika Bupati Padang Pariaman, H Ali Mukhni sangat pantas diajukan mendapatkan penghargaan Dwija Praja Nugraha, yang merupakan penghargaan tertinggi di lingkungan PGRI Pusat.
“Karena seperti diketahui, selain memiliki semangat kepedulian dan perhatian dalam memajukan pendidikan dan nasib guru di daerah ini, beliau juga berasal dari kalangan guru. Bahkan begitu pula dengan isteri beliau juga seorang guru,” demikian ditegaskan Samedi dihubungi Rabu (14/11) kemarin, di sela-sela proses verifikasi Dwija Praja Nugraha, di Hall Kantor Bupati Padang Pariaman di Nagari Parit Malintang.
Lebih jauh pihaknya mengaku sangat mengapresiasi kepedulian dan perhatian Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni dalam memajukan taraf dunia pendidikan di Kabupaten Padang Pariaman. Termasuk diantaranya dalam memperhatikan kesejahteraan guru, meningkatkan mutu kualitas pendidikan serta peningkatan sarana parasarana pendidikan lainnya.
“Makanya kita berharap ke depannya Padang Pariaman bisa bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya,” tegas samedi.
Seperti diakui Samedi, penghargaan Dwija Praja Nugraha sendiri merupakan wujud penghargaan tertinggi di lingkungan PGRI Pusat, dimana penghargaannya nantinya akan diserahkan langsung oleh Presiden RI, pada bulan Desember 2018 mendatang.
Samedi juga menilai, setelah mendengarkan langsung pemaparan Bupati Ali Mukhni serta melakukan pemeriksaan dokumen dan peninjauan ke lapangan, faktanya ternyata tidak jauh berbeda. “Sebagai contoh saat berkunjung ke SMAN I Lubuk Alung misalnya, kenyataan yang kita temukan ternyata antara dokumen yang diberikan tidak jauh berbeda dengan dokumen yang diberikan sebelumnya,” terangnya mengapresiasi.
Senada dengan itu, Bupati Ali Mukhni dalam paparannya menyebutkan, sebagai Bupati yang berlatar belakang guru, pihaknya memang sangat peduli terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan di daerah ini. “Sebagai contoh, pada tahun 2014 kita telah menyalurkan insentif bagi masing-masing guru honor di Padang Pariaman sebesar Rp300 perbulannya. Kemudian jumlah itu ditingkatkan lagi menjadi Rp500 ribu pada tahun berikutnya. Dan kini kita akan berkoordinasi dengan pihak DPRD, agar insentif guru honor di Padangpariaman bisa disetarakan dengan UMR,” tegas Bupati Ali Mukhni.
Seperti terungkap Rabu kemarin, sebagai seorang berlatar belakang guru, dalam berbagai kesempatan kunjungannya ke sejumlah sekolah, orang nomor satu di Kabupaten Padang Pariaman ini memang dikenal akrab berbaur dengan kalangan anak didik. Bahkan tidak jarang secara spontan Bupati Ali Mukhni kerap memberikan sumbangan cuma-cuma bagi siswa berprestasi yang sempat dikunjunginya.
“Komitmen kita terhadap pendidikan itu sudah jelas, bahkan kita berharap agar semua jenis dan strata pendidikan nantinya bisa dibangun di Padangpariaman, seperti yang tengah kita kembangkan di Kawasan Terpadu Tarok, dengan dibangunnya empat perguruan tinggi, serta sejumlah fasilitas Diklat yang berasal dari Kementrian Pusat,” terangnya.
Padang Pariaman juga telah memiliki kampus Politeknik Ilmu Pelayaran yang terbilang megah, bahkan sudah menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Demikian pula MAN Insan Cendikia yang hanya berjumlah 15 sekolah di Indonesia. Termasuk salah satunya di Kabupaten Padang Pariaman.
Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Padang Pariaman Yarnizen dalam sambutannya menegaskan, pihaknya dari PGRI pada dasarnya telah mengajukan Bupati Ali Mukhni sebagai penerima penghargaan Verifikasi Dwija Praja Nugraha. “Selain mengingat begitu tingginya kepedulian Bupati Ali Mukhni terhadap dunia pendidikan di daerahnya, juga salah satu alasan utamanya, karena diantara sejumlah kepala daerah yang ada di Indonesia, hanya Bupati Ali Mukhni satu-satunya yang berasal dari latar belakang guru,” terangnya.
Ketua PGRI Sumbar, Zainal Akil menilai jika Bupati Padang Pariaman sangat layak mendapat penghargaan Dwija Praja Nugraha. “Seperti diketahui banyak pencapaian yang diraih Padang Pariaman selama ini. Salah satunya ditetapkan sebagai piloting hasil kerjasama dengan International Education,” terangnya. (***/rel)
“Karena seperti diketahui, selain memiliki semangat kepedulian dan perhatian dalam memajukan pendidikan dan nasib guru di daerah ini, beliau juga berasal dari kalangan guru. Bahkan begitu pula dengan isteri beliau juga seorang guru,” demikian ditegaskan Samedi dihubungi Rabu (14/11) kemarin, di sela-sela proses verifikasi Dwija Praja Nugraha, di Hall Kantor Bupati Padang Pariaman di Nagari Parit Malintang.
Lebih jauh pihaknya mengaku sangat mengapresiasi kepedulian dan perhatian Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni dalam memajukan taraf dunia pendidikan di Kabupaten Padang Pariaman. Termasuk diantaranya dalam memperhatikan kesejahteraan guru, meningkatkan mutu kualitas pendidikan serta peningkatan sarana parasarana pendidikan lainnya.
“Makanya kita berharap ke depannya Padang Pariaman bisa bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya,” tegas samedi.
Seperti diakui Samedi, penghargaan Dwija Praja Nugraha sendiri merupakan wujud penghargaan tertinggi di lingkungan PGRI Pusat, dimana penghargaannya nantinya akan diserahkan langsung oleh Presiden RI, pada bulan Desember 2018 mendatang.
Samedi juga menilai, setelah mendengarkan langsung pemaparan Bupati Ali Mukhni serta melakukan pemeriksaan dokumen dan peninjauan ke lapangan, faktanya ternyata tidak jauh berbeda. “Sebagai contoh saat berkunjung ke SMAN I Lubuk Alung misalnya, kenyataan yang kita temukan ternyata antara dokumen yang diberikan tidak jauh berbeda dengan dokumen yang diberikan sebelumnya,” terangnya mengapresiasi.
Senada dengan itu, Bupati Ali Mukhni dalam paparannya menyebutkan, sebagai Bupati yang berlatar belakang guru, pihaknya memang sangat peduli terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan di daerah ini. “Sebagai contoh, pada tahun 2014 kita telah menyalurkan insentif bagi masing-masing guru honor di Padang Pariaman sebesar Rp300 perbulannya. Kemudian jumlah itu ditingkatkan lagi menjadi Rp500 ribu pada tahun berikutnya. Dan kini kita akan berkoordinasi dengan pihak DPRD, agar insentif guru honor di Padangpariaman bisa disetarakan dengan UMR,” tegas Bupati Ali Mukhni.
Seperti terungkap Rabu kemarin, sebagai seorang berlatar belakang guru, dalam berbagai kesempatan kunjungannya ke sejumlah sekolah, orang nomor satu di Kabupaten Padang Pariaman ini memang dikenal akrab berbaur dengan kalangan anak didik. Bahkan tidak jarang secara spontan Bupati Ali Mukhni kerap memberikan sumbangan cuma-cuma bagi siswa berprestasi yang sempat dikunjunginya.
“Komitmen kita terhadap pendidikan itu sudah jelas, bahkan kita berharap agar semua jenis dan strata pendidikan nantinya bisa dibangun di Padangpariaman, seperti yang tengah kita kembangkan di Kawasan Terpadu Tarok, dengan dibangunnya empat perguruan tinggi, serta sejumlah fasilitas Diklat yang berasal dari Kementrian Pusat,” terangnya.
Padang Pariaman juga telah memiliki kampus Politeknik Ilmu Pelayaran yang terbilang megah, bahkan sudah menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Demikian pula MAN Insan Cendikia yang hanya berjumlah 15 sekolah di Indonesia. Termasuk salah satunya di Kabupaten Padang Pariaman.
Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Padang Pariaman Yarnizen dalam sambutannya menegaskan, pihaknya dari PGRI pada dasarnya telah mengajukan Bupati Ali Mukhni sebagai penerima penghargaan Verifikasi Dwija Praja Nugraha. “Selain mengingat begitu tingginya kepedulian Bupati Ali Mukhni terhadap dunia pendidikan di daerahnya, juga salah satu alasan utamanya, karena diantara sejumlah kepala daerah yang ada di Indonesia, hanya Bupati Ali Mukhni satu-satunya yang berasal dari latar belakang guru,” terangnya.
Ketua PGRI Sumbar, Zainal Akil menilai jika Bupati Padang Pariaman sangat layak mendapat penghargaan Dwija Praja Nugraha. “Seperti diketahui banyak pencapaian yang diraih Padang Pariaman selama ini. Salah satunya ditetapkan sebagai piloting hasil kerjasama dengan International Education,” terangnya. (***/rel)