Pariaman, (Reportase Sumbar)---Jajaran Pemerintahan Desa Palak Aneh, Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman di bawah kepemimpinan Kepala desanya Azwir bertekad untuk kembali membangkitkan dan melestarikan program budi daya tanaman nenas, yang sebelumnya banyak ditemukan di daerah ini.
“Dulunya sesuai dengan namanya Palak Aneh, di desa ini memang memang sangat banyak ditemukan perkebunan nenas uang dikembangkan masyarakat di sini, khususnya jenis nenas putih yang sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat oleh masyarakat di sini,” terangnya.
Hanya saja lanjut Azwir, seiring perkembangan waktu serta semakin pesatnya pembangunan dan pengembangan kawasan pemukiman di daerah tersebut, kini tanaman nenas yang banyak ditemukan di Palak Aneh sudah sangat jarang ditemukan.
Menurut Azwir, bahkan hingga tahun 80-an di Desa Palak Aneh sendiri masih cukup banyak ditemukan tanaman nenas yang dibudidayakan masyarakat setempat.
“Namun kondisinya sekarang memang telah jauh berubah, karena saat ini tanaman nenas yang ada di desa ini nyaris sudah hampir hilang dari peredaran,” sebutnya.
Berangkat dari kondisi itulah Azwir menyebutkan, saat ini pihaknya dari pemerintahan desa memang telah bertekad bagaimana membangkitkan kembali budi daya tanaman nenas di daerah itu. Untuk itu pihaknya bahkan telah nemprogramkan, agar di masing –masing rumah penduduk di Desa Palak Aneh nantinya bisa kembali di tanam minimal 10 batang tanaman nenas.
Hal itu menurutnya memang cukup beralasan, pasalnya dari pengalaman yang sudah-sudah ternyata tanaman nenas memang sangat cocok ditanam di Desa Palak Aneh. Bahkan hasilnya pun jauh lebih menjanjikan di banding daerah lain.
Selain itu ikon tanaman nenas sendiri nantinya juga akan dijadikan sebagai tugu yang menandai pembatas antara Desa Palak Aneh dan desa sekitarnya.
“Mudah-mudahan saja ke depannya rencana tersebut bisa berjalan seperti diharapkan, sekaligus nantinya Bisa pula meningkatkan pendapatan masyarakat di sini,” terangnya.
Di singgung tentang program pridoritas lainnya dari pemerintahan Desa Palak Aneh sendiri, Azwir menyebutkan bahwa pada tahun 2016 lalu pihaknya dari pemerintahan desa Palak Aneh lebih fokus pada pembenahan saluran irigasi yang ada di desa tersebut,
Setidaknya sepanjang tahun 2016 yang lalu, ada sekitar empat paket perbaikan atau pembangunan saluran irigasi tertier yang dimaksudkan untuk menyambut kehadiran Irigasi Anai II, yang juga akan melintasi lahan pertanian yang ada di Desa Palak Aneh.
Indormasi yang diterima pihaknya, Azwir menyebutkan, Irigasi Anai II sendiri diperkirakan akan segera rampung pada tahun 2020 mendatang, sehingganya nantinya air yang berasal dari saluran Anai II dimaksud bisa dialirkan ke lahan pertanian masyarakat, melalui saluran tertier yang ada.
Diakuinya, sejauh ini mayoritas masyarakat Palak Aneh memang bertumpu pada sektor pertanian, terutama budi daya tanaman padi jenis 42.
Masyarakat Palak Aneh sendiri sebutnya jelas sangat antusias menyambut kehadiran Irigasi Anai II dimaksud, pasalnya seperti diketahui, sejauh ini masyarakat petani di daerah ini kebanyakan hanya mengandalkan irigasi air air langit atau tadah hujan.
“Jadi kalau saja Irigasi Anai II tersebut sudah bisa dioperasikan, maka kita tentunya sangat oprimis hasilnya akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan hasil pertanian masyarakat di daerah ini. Artinya dengan hadirnya Irigasi Anai II tersebut, maka tentunya musim panen akan bisa meningkat, mungkin bisa 2 kali dalam setahun atau bahkan lima kali panen dalam dua tahun,” imbuhnya. (ris)
“Dulunya sesuai dengan namanya Palak Aneh, di desa ini memang memang sangat banyak ditemukan perkebunan nenas uang dikembangkan masyarakat di sini, khususnya jenis nenas putih yang sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat oleh masyarakat di sini,” terangnya.
Hanya saja lanjut Azwir, seiring perkembangan waktu serta semakin pesatnya pembangunan dan pengembangan kawasan pemukiman di daerah tersebut, kini tanaman nenas yang banyak ditemukan di Palak Aneh sudah sangat jarang ditemukan.
Menurut Azwir, bahkan hingga tahun 80-an di Desa Palak Aneh sendiri masih cukup banyak ditemukan tanaman nenas yang dibudidayakan masyarakat setempat.
“Namun kondisinya sekarang memang telah jauh berubah, karena saat ini tanaman nenas yang ada di desa ini nyaris sudah hampir hilang dari peredaran,” sebutnya.
Berangkat dari kondisi itulah Azwir menyebutkan, saat ini pihaknya dari pemerintahan desa memang telah bertekad bagaimana membangkitkan kembali budi daya tanaman nenas di daerah itu. Untuk itu pihaknya bahkan telah nemprogramkan, agar di masing –masing rumah penduduk di Desa Palak Aneh nantinya bisa kembali di tanam minimal 10 batang tanaman nenas.
Hal itu menurutnya memang cukup beralasan, pasalnya dari pengalaman yang sudah-sudah ternyata tanaman nenas memang sangat cocok ditanam di Desa Palak Aneh. Bahkan hasilnya pun jauh lebih menjanjikan di banding daerah lain.
Selain itu ikon tanaman nenas sendiri nantinya juga akan dijadikan sebagai tugu yang menandai pembatas antara Desa Palak Aneh dan desa sekitarnya.
“Mudah-mudahan saja ke depannya rencana tersebut bisa berjalan seperti diharapkan, sekaligus nantinya Bisa pula meningkatkan pendapatan masyarakat di sini,” terangnya.
Di singgung tentang program pridoritas lainnya dari pemerintahan Desa Palak Aneh sendiri, Azwir menyebutkan bahwa pada tahun 2016 lalu pihaknya dari pemerintahan desa Palak Aneh lebih fokus pada pembenahan saluran irigasi yang ada di desa tersebut,
Setidaknya sepanjang tahun 2016 yang lalu, ada sekitar empat paket perbaikan atau pembangunan saluran irigasi tertier yang dimaksudkan untuk menyambut kehadiran Irigasi Anai II, yang juga akan melintasi lahan pertanian yang ada di Desa Palak Aneh.
Indormasi yang diterima pihaknya, Azwir menyebutkan, Irigasi Anai II sendiri diperkirakan akan segera rampung pada tahun 2020 mendatang, sehingganya nantinya air yang berasal dari saluran Anai II dimaksud bisa dialirkan ke lahan pertanian masyarakat, melalui saluran tertier yang ada.
Diakuinya, sejauh ini mayoritas masyarakat Palak Aneh memang bertumpu pada sektor pertanian, terutama budi daya tanaman padi jenis 42.
Masyarakat Palak Aneh sendiri sebutnya jelas sangat antusias menyambut kehadiran Irigasi Anai II dimaksud, pasalnya seperti diketahui, sejauh ini masyarakat petani di daerah ini kebanyakan hanya mengandalkan irigasi air air langit atau tadah hujan.
“Jadi kalau saja Irigasi Anai II tersebut sudah bisa dioperasikan, maka kita tentunya sangat oprimis hasilnya akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan hasil pertanian masyarakat di daerah ini. Artinya dengan hadirnya Irigasi Anai II tersebut, maka tentunya musim panen akan bisa meningkat, mungkin bisa 2 kali dalam setahun atau bahkan lima kali panen dalam dua tahun,” imbuhnya. (ris)