Padang Pariaman (Reportase Sumbar)---Meski telah ditetapkan sebagai satu-satunya sekolah rujukan yang ada di Kabupaten Padangpariaman, namun SDN 07 VII Koto Sungai Sariak saat ini masih dihadapkan pada masalah kekurangan tenaga guru. Terutama guru dari kalangan PNS.
Seperti diakui Kepala SDN 07 VII Koto Rosdiana, saat ini SDN 07 yang dipimpinnya masih kekurangan sebanyak 5 orang tenaga guru dari kalangan PNS. Pasalnya, kehadiran tenaga guru yang kompetitif di bidangnya jelas akan sangat penting artinya dalam mendukung berbagai pencapaian sekolah, sehingga dengan begitu diharapkan SDN 07 bisa berbicara lebih banyak lagi di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.
Pasalnya, prestasi SDN 07 selama ini terbilang cukup membanggakan. Salah satu buktinya, meski baru pertamakali mengikuti penilaian Lomba Managemen Mutu Tingkat Nasional, namun SDN 07 VII Koto Sungai Sariak telah berhasil masuk babak grand final. “Yang menggembirakan, dari keseluruhan sekolah yang masuk babak grand final, hanya delapan sekolah diantaranya yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat, termasuk salah satunya SDN 07 VII Koto,” terang Rosdiana Kepala Sekolah SDN 07 VII Koto Sungai Sariak, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya kemarin.
Sekalipun belum beruntung menjadi pemuncak atau lolos ke babak final, namun pihaknya mengaku cukup bangga, terutama mengingat banyaknya jumlah sekolah yang mengikuti seleksi lomba Budaya Mutu dimaksud. “Betapa tidak dari data yang ada, jumlah keseluruhan Portofolio yang masuk jumlahnya mencapai dari 520 sekolah se Indonesia,“ terangnya.
Selain itu, prestasi teranyar yang cukup membanggakan yang baru saja ditorehkan SDN 07, yaitu meraih peringkat tujuh lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Pihaknya mengakui, berbagai prestasi tersebut tentunya menjadi motifasi tersendiri bagi pihaknya untuk lebih meningkatkan pencapaian prestasi demi prestasi untuk ke depannya.
Rosdiana mencontohkan, saat ini pihaknya tengah fokus menghadapi penilaian Adiwiyata tingkat provinsi, mewakili Kabupaten Padangpariaman. “Mudah-mudahan saja kita nantinya bisa meraih hasil yang lebih optimal lagi, sehingga nantinya bisa mewakili provinsi ke tingkat nasional,” ujarnya optimis.
Demikian pula berbagai kelemahan yang masih ada selama ini ke depannya lanjut Rosdiana akan terus dioptimalkan lagi. “Sebagai contoh kelemahan kita saat penilaian Lomba Budaya Mutu baru-baru ini, yaitu masih belum optimalnya tingkat partisipasi orang tua murid terhadap sekolah. Padahal dari pengalaman sejumlah sekolah yang lolos ke babak final sebelumnya, ternyata lebih dominan didukung tingginya partisipasi berbagai elemen masyarakat, termasuk orangtua murid dalam mendorong kemajuan sekolah. Makanya ke depan inilah salah satu catatan penting bagi kita untuk ke depannya, sehingga nantinya SDN 07 ini bisa berbicara lebih di tingkat nasional,” sebutnya.
Demikian pula halnya faktor kelemahan lainnya, yaitu masih kurangnya jumlah tenaga guru yang berasal dari PNS. Karena bagaimanapun lanjutnya, ketersediaan tenaga guru yang memiliki kompetensi di bidangnya, jelas akan sangat berperan penting dalam mendorong berbagai pencapaian prestasi sekolah.
“Makanya kita berharap ke depannya ke kurangan tenaga guru di sekolah ini hendaknya bisa terus dilengkapi, sehingga nantinya barulah kita bisa diharapkan dapat berbicara lebih banyak, termasuk di tingkat nasional sekalipun,” terangnya. (ris)
Seperti diakui Kepala SDN 07 VII Koto Rosdiana, saat ini SDN 07 yang dipimpinnya masih kekurangan sebanyak 5 orang tenaga guru dari kalangan PNS. Pasalnya, kehadiran tenaga guru yang kompetitif di bidangnya jelas akan sangat penting artinya dalam mendukung berbagai pencapaian sekolah, sehingga dengan begitu diharapkan SDN 07 bisa berbicara lebih banyak lagi di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.
Pasalnya, prestasi SDN 07 selama ini terbilang cukup membanggakan. Salah satu buktinya, meski baru pertamakali mengikuti penilaian Lomba Managemen Mutu Tingkat Nasional, namun SDN 07 VII Koto Sungai Sariak telah berhasil masuk babak grand final. “Yang menggembirakan, dari keseluruhan sekolah yang masuk babak grand final, hanya delapan sekolah diantaranya yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat, termasuk salah satunya SDN 07 VII Koto,” terang Rosdiana Kepala Sekolah SDN 07 VII Koto Sungai Sariak, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya kemarin.
Sekalipun belum beruntung menjadi pemuncak atau lolos ke babak final, namun pihaknya mengaku cukup bangga, terutama mengingat banyaknya jumlah sekolah yang mengikuti seleksi lomba Budaya Mutu dimaksud. “Betapa tidak dari data yang ada, jumlah keseluruhan Portofolio yang masuk jumlahnya mencapai dari 520 sekolah se Indonesia,“ terangnya.
Selain itu, prestasi teranyar yang cukup membanggakan yang baru saja ditorehkan SDN 07, yaitu meraih peringkat tujuh lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Pihaknya mengakui, berbagai prestasi tersebut tentunya menjadi motifasi tersendiri bagi pihaknya untuk lebih meningkatkan pencapaian prestasi demi prestasi untuk ke depannya.
Rosdiana mencontohkan, saat ini pihaknya tengah fokus menghadapi penilaian Adiwiyata tingkat provinsi, mewakili Kabupaten Padangpariaman. “Mudah-mudahan saja kita nantinya bisa meraih hasil yang lebih optimal lagi, sehingga nantinya bisa mewakili provinsi ke tingkat nasional,” ujarnya optimis.
Demikian pula berbagai kelemahan yang masih ada selama ini ke depannya lanjut Rosdiana akan terus dioptimalkan lagi. “Sebagai contoh kelemahan kita saat penilaian Lomba Budaya Mutu baru-baru ini, yaitu masih belum optimalnya tingkat partisipasi orang tua murid terhadap sekolah. Padahal dari pengalaman sejumlah sekolah yang lolos ke babak final sebelumnya, ternyata lebih dominan didukung tingginya partisipasi berbagai elemen masyarakat, termasuk orangtua murid dalam mendorong kemajuan sekolah. Makanya ke depan inilah salah satu catatan penting bagi kita untuk ke depannya, sehingga nantinya SDN 07 ini bisa berbicara lebih di tingkat nasional,” sebutnya.
Demikian pula halnya faktor kelemahan lainnya, yaitu masih kurangnya jumlah tenaga guru yang berasal dari PNS. Karena bagaimanapun lanjutnya, ketersediaan tenaga guru yang memiliki kompetensi di bidangnya, jelas akan sangat berperan penting dalam mendorong berbagai pencapaian prestasi sekolah.
“Makanya kita berharap ke depannya ke kurangan tenaga guru di sekolah ini hendaknya bisa terus dilengkapi, sehingga nantinya barulah kita bisa diharapkan dapat berbicara lebih banyak, termasuk di tingkat nasional sekalipun,” terangnya. (ris)