Egy Ketika Memainkan Sikulit Bundar ( Fhoto CNN) |
Hanya saja, harapan itu agaknya masih harus dipendam untuk sementara waktu. Buktinya, meski sempat dimainkan saat melawan Timnas Islandia baru-baru ini, namun kesempatan bagi Egy menunjukkan kebolehannya sangat terbatas.
Saat itu Egy hanya tampil lebih kurang 5 menit saja.
Seperti dikutip dari Bola.net, bahwa Egy Maulana Vikri agaknya memang belum menjadi pilihan utama di dalam Timnas Indonesia U-23 dan Senior. Seperti diakui asisten pelatih Timnas, Bima Sakti, pemain 17 tahun tersebut dinilai masih perlu berkembang.
Memang tidak ada yang memungkiri bahwa Egy adalah pemain yang sangat berbakat. Buktinya, sepanjang tahun 2017 kemarin misalnya, pemain asal Medan tersebut merupakan pemain paling subur. Mencetak 13 gol dan memberikan lima assist yang semuanya tercapai ketika memperkuat Timnas U-19 adalah salah satu bukti kuat untuk itu.
Berkat penampilannya tersebut, Egy lantas mendapat promosi masuk ke dalam timnas besutan Luis Milla.
Dan selama berada di bawah asuhan Luis Milla, Egy memang belum banyak mendapat kesempatan bermain sejak menit awal. Hal itu karena Egy dikatakan masih butuh berproses.
"Pelatih Luis Milla ingin Egy berproses pelan-pelan jadi tidak langsung dimainkan penuh," ungkap Bima Sakti.
Lebih jauh menurut mantan pilar tengah PSSI Primavera ini, penting bagi Egy untuk menyeimbangkan kemampuan menyerang dan bertahan. Ke depan, dalam laga-laga timnas selanjutnya, sangat mungkin dia masuk starting eleven," sambungnya.
Meski demikian, seperti disebutkan edi salah seorang penggila bola tanah air, Egy mestinya perlu diberikan jam terbang lebih agar bisa berbicara lebih banyak di tingkat senior.
"Karena bukankah pengalaman itu adalah guru yang sangat berharga. Lagipula kesempatan uji coba internasional kan jelas merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk kematangan seorang pemain. Makanya alangkah lebih baik jika dia bisa lebih diberikan lebih banyak kesempatan untuk itu," ujarnya memberi alasan.
Nah...Bagaimana Mister Milla?
(*)