Spanduk-spanduk dan baliho berukuran raksasa sudah mulai memenuhi sudut-sudut jalan baik di desa maupun di kota. Wajah difoto tersebut mempunyai ekpresi yang sama yaitu tersenyum, tidak ada yang cemberut. Saya yakin, para ahli pembaca wajah dapat melihat mana senyum asli, senyum ikhlas dan senyum dipaksakan. Ibarat para SPG (Sales Promotion Girl) yang harus selalu tersenyum ketika menawarkan barang dagangannya kepada pembeli. Senyuman memang mampu menghipnotis…
Pada kesempatan kali ini, saya tidak akan membahas tuntas mengenai senyuman, tapi lebih ke arah strategi pemenangan para kandidat untuk dapat meraih simpati pemilihnya.
Keinginan untuk menjadi pemimpin adalah suatu hal yang sangat baik dan bernilai pahala apabila memang diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT atau Tuhan YME. Niatnya untuk membuat perubahan di masyarakat menjadi lebih sejahtera, lebih berpendidikan, bebas dari korupsi dan perubahan baik lainnya.Tapi bila awal mencalonkan diri sudah terbersit niat yang buruk misalnya untuk korupsi, menguasai proyek-proyek, dan hanya mensejahterakan keluarganya, maka tentunya dia sedang mengumpulkan dosa yang siap menggiringnya ke neraka. Perlu diingat baik oleh para kandidat bahwa tanggungjawab kita bukan hanya kepada masyarakat yang memilih tapi juga kepada Tuhan YME.
Setelah memiliki niat yang baik, tentunya para calon dan tim sukses juga harus menyiapkan strategi perang agar dapat memenangkan pemilihan nanti. Jangan hanya keyakinan merasa sudah tenar dan banyak pendukung, lalu akhirnya berani maju mencalonkan diri. Selalu buat pertanyaan kunci sebelum menyusun strategi yaitu, Bagaimana Pemilih Nantinya Hanya Memilih Saya Bukan Lawan Saya ? Ada beberapa hal yang akan saya bahas mengenai strategi pemenangan PILKADA, yang akan saya bagi menjadi beberapa segmen yaitu:
SUMBER DAYA UTAMA (Manusia, Dana dan Waktu)
KANDIDAT DAN TIM SUKSES/TIM KAMPANYE
Akan dibahas mengenai Peran, tugas dan tanggungjawab dalam kampanye, bagaimana menjadi tim sukses kunci dan kemampuan para tim sukses memahami undang-undang dan peraturan terkait Pilkada
RISET POLITIK MEMPEROLEH INFORMASI YANG DIBUTUHKAN
Akan dibahas mengenai riset politik yang berfungsi sebagai “kapal pemandu” dalam Political Marketing.Tanpa informasi yang akurat, political marketing tidak dapat diterapkan dengan berhasil.
TARGET SUARA
Akan dibahas mengenai target perolehan suara (vote goal), mempertimbangkan situasi pemilihan, menentukan target demografi dan target geografis para pemilih.
ISU ATAU KEBIJAKAN PROGRAM
Akan dibahas mengenai penyusunan visi, misi dan program yang mampu meyakinkan pemilih bahwa anda adalah kandidat yang layak untuk dipilih.
Untuk tulisan saya yang pertama ini, akan membahas mengenai tiga sumber daya utama yang harus disiapkan oleh para kandidat untuk memenangkan pertarungan. Apa saja ketiga sumber tersebut? Berikut penjelasannya secara rinci yang akan saya bahas satu persatu.
1. SUMBER DAYA MANUSIA
Kandidat tidak mungkin memenangkan PILKADA hanya berdua pasangan. Dibutuhkan banyak dukungan orang lain untuk mencapai kemenangan. SDM merupakan unsur strategis.Dibutuhkan orang dengan jumlah dan kualitas tertentu.Pastikan memilih Tim Sukses yang tepat:
Selain tenaga sukarela, bagi yang benar2 bekerja full time perlu diberi kompensasi. “Pekerja politik” yang full time harus dibedakan dengan tenaga sukarela. Pekerja politik harus dihargai sama dengan pekerja bidang lainnya, tentu sebatas kemampuan kandidat, yang disepakati bersama.
Dana adalah unsur vital kedua yang harus jelas asal usulnya dan jelas jumlahnya. Seluruh komponen operasional pemenangan Pilkada bergantung kepada jumlah dana yang tersedia. Semua strategi disusun berdasarkan kapasitas dana. Masalahnya bukan banyak atau sedikit, tetapi berapa jumlah yang optimal untuk pemenangan sebuah Pilkada. Point penting untuk diingat dalam soal dana ini adalah:
Dana berasal dari sumber yang jelas dan tidak akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Dana harus tersedia dalam jumlah dan waktu yang tepat sesuai dengan tahapan yang disusun dalam strategi. Jumlah yang berlimpah tidak ada gunanya kalau tidak tepat waktu. Setiap tahapan Pilkada membutuhkan dana dalam jumlah dan waktu yang tepat. Jumlah dana yang cukup adalah dana yang optimal. Perlu memperhatikan prinsip Marginal Cost = Marginal Revenue. Setiap tambahan satu unit rupiah harus menghasilkan satu unit output yang sepadan, agar tambahan biaya itu masuk akal.
Dana harus dialokasikan dalam bentuk Anggaran secara detil. Pagu dana harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perlu diingat kadang-kadang dana yang dikeluarkan Kandidat bisa melebihi jumlah yang secara resmi dilaporkan. Ini memang contoh yang tidak baik. Selayaknya gunakan dana sewajarnya.
Pastikan orang-orang kunci mengetahui dengan pasti jumlah dana yang sesungguhnya ada dan siap untuk digunakan dalam setiap tahap. Jangan sekali2 berbohong mengatakan uang sudah siap sekian padahal sesungguhnya uang itu belum ada. Ini akan mengacaukan emosi tim sukses. Sejak awal harus memegang prinsip jangan menghambur-hamburkan uang secara tidak perlu.
3. SUMBER DAYA WAKTU
Waktu adalah sumber daya yang paling kritis. Waktu dalam Pilkada sangat ketat dengan hitungan hari ke hari bahkan jam ke jam. Setiap menit waktu adalah berharga maka manajemen waktu ini sangat penting.Semua tahapan strategi Pilkada membutuhkan timing yang tepat.Maka Waktu menjadi faktor yang sangat menentukan keberhasilan sebuah strategi pemenangan.
Dibutuhkan waktu khusus untuk menyusun strategi bersama orang-orang kunci yang telah anda pilih.Pertemuan yang banyak memakan tenaga dan waktu untuk menyusun strategi pemenangan.Setiap lini dalam framework tersebut harus dipertanyakan dan dijawab dengan tuntas.Tidak boleh ada satu lini pun yang tidak terjawab.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pertemuan sesi strategi adalah:
Rangkaian pertemuan sesi strategi ini membutuhkan waktu yang panjang. Bahkan satu tahun sebelum resmi menyatakan diri sebagi kandidat, pertemuan persiapan sesi strategi ini semestinya sudah dilakukan. Beberapa riset terapan untuk pemilu (termasuk Pilkada) sudah harus dilaksanakan minimal satu tahun sebelum Pilkada berlangsung. Semoga bermanfaat. Selamat bertanding dan menang ….
Penulis Mulyanah Mulkin, Direktur PASAK (Pusat Studi Layanan Publik)
Pada kesempatan kali ini, saya tidak akan membahas tuntas mengenai senyuman, tapi lebih ke arah strategi pemenangan para kandidat untuk dapat meraih simpati pemilihnya.
Keinginan untuk menjadi pemimpin adalah suatu hal yang sangat baik dan bernilai pahala apabila memang diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT atau Tuhan YME. Niatnya untuk membuat perubahan di masyarakat menjadi lebih sejahtera, lebih berpendidikan, bebas dari korupsi dan perubahan baik lainnya.Tapi bila awal mencalonkan diri sudah terbersit niat yang buruk misalnya untuk korupsi, menguasai proyek-proyek, dan hanya mensejahterakan keluarganya, maka tentunya dia sedang mengumpulkan dosa yang siap menggiringnya ke neraka. Perlu diingat baik oleh para kandidat bahwa tanggungjawab kita bukan hanya kepada masyarakat yang memilih tapi juga kepada Tuhan YME.
Setelah memiliki niat yang baik, tentunya para calon dan tim sukses juga harus menyiapkan strategi perang agar dapat memenangkan pemilihan nanti. Jangan hanya keyakinan merasa sudah tenar dan banyak pendukung, lalu akhirnya berani maju mencalonkan diri. Selalu buat pertanyaan kunci sebelum menyusun strategi yaitu, Bagaimana Pemilih Nantinya Hanya Memilih Saya Bukan Lawan Saya ? Ada beberapa hal yang akan saya bahas mengenai strategi pemenangan PILKADA, yang akan saya bagi menjadi beberapa segmen yaitu:
SUMBER DAYA UTAMA (Manusia, Dana dan Waktu)
KANDIDAT DAN TIM SUKSES/TIM KAMPANYE
Akan dibahas mengenai Peran, tugas dan tanggungjawab dalam kampanye, bagaimana menjadi tim sukses kunci dan kemampuan para tim sukses memahami undang-undang dan peraturan terkait Pilkada
RISET POLITIK MEMPEROLEH INFORMASI YANG DIBUTUHKAN
Akan dibahas mengenai riset politik yang berfungsi sebagai “kapal pemandu” dalam Political Marketing.Tanpa informasi yang akurat, political marketing tidak dapat diterapkan dengan berhasil.
TARGET SUARA
Akan dibahas mengenai target perolehan suara (vote goal), mempertimbangkan situasi pemilihan, menentukan target demografi dan target geografis para pemilih.
ISU ATAU KEBIJAKAN PROGRAM
Akan dibahas mengenai penyusunan visi, misi dan program yang mampu meyakinkan pemilih bahwa anda adalah kandidat yang layak untuk dipilih.
Untuk tulisan saya yang pertama ini, akan membahas mengenai tiga sumber daya utama yang harus disiapkan oleh para kandidat untuk memenangkan pertarungan. Apa saja ketiga sumber tersebut? Berikut penjelasannya secara rinci yang akan saya bahas satu persatu.
1. SUMBER DAYA MANUSIA
Kandidat tidak mungkin memenangkan PILKADA hanya berdua pasangan. Dibutuhkan banyak dukungan orang lain untuk mencapai kemenangan. SDM merupakan unsur strategis.Dibutuhkan orang dengan jumlah dan kualitas tertentu.Pastikan memilih Tim Sukses yang tepat:
- Pastikan jumlah SDM yang dibutuhkan di setiap jenjang dan lini hingga ke titik TPS.
- Pastikan kualifikasi SDM yang dibutuhkan pada setiap jenjang.
- Pastikan SDM tersebut benar-benar berniat membantu.
- Pastikan SDM berasal dari asal usul yang jelas, jangan sampai orang2 dari “Lawan” yang masuk ke dalam tim.
Selain tenaga sukarela, bagi yang benar2 bekerja full time perlu diberi kompensasi. “Pekerja politik” yang full time harus dibedakan dengan tenaga sukarela. Pekerja politik harus dihargai sama dengan pekerja bidang lainnya, tentu sebatas kemampuan kandidat, yang disepakati bersama.
Dana adalah unsur vital kedua yang harus jelas asal usulnya dan jelas jumlahnya. Seluruh komponen operasional pemenangan Pilkada bergantung kepada jumlah dana yang tersedia. Semua strategi disusun berdasarkan kapasitas dana. Masalahnya bukan banyak atau sedikit, tetapi berapa jumlah yang optimal untuk pemenangan sebuah Pilkada. Point penting untuk diingat dalam soal dana ini adalah:
Dana berasal dari sumber yang jelas dan tidak akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Dana harus tersedia dalam jumlah dan waktu yang tepat sesuai dengan tahapan yang disusun dalam strategi. Jumlah yang berlimpah tidak ada gunanya kalau tidak tepat waktu. Setiap tahapan Pilkada membutuhkan dana dalam jumlah dan waktu yang tepat. Jumlah dana yang cukup adalah dana yang optimal. Perlu memperhatikan prinsip Marginal Cost = Marginal Revenue. Setiap tambahan satu unit rupiah harus menghasilkan satu unit output yang sepadan, agar tambahan biaya itu masuk akal.
Dana harus dialokasikan dalam bentuk Anggaran secara detil. Pagu dana harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perlu diingat kadang-kadang dana yang dikeluarkan Kandidat bisa melebihi jumlah yang secara resmi dilaporkan. Ini memang contoh yang tidak baik. Selayaknya gunakan dana sewajarnya.
Pastikan orang-orang kunci mengetahui dengan pasti jumlah dana yang sesungguhnya ada dan siap untuk digunakan dalam setiap tahap. Jangan sekali2 berbohong mengatakan uang sudah siap sekian padahal sesungguhnya uang itu belum ada. Ini akan mengacaukan emosi tim sukses. Sejak awal harus memegang prinsip jangan menghambur-hamburkan uang secara tidak perlu.
3. SUMBER DAYA WAKTU
Waktu adalah sumber daya yang paling kritis. Waktu dalam Pilkada sangat ketat dengan hitungan hari ke hari bahkan jam ke jam. Setiap menit waktu adalah berharga maka manajemen waktu ini sangat penting.Semua tahapan strategi Pilkada membutuhkan timing yang tepat.Maka Waktu menjadi faktor yang sangat menentukan keberhasilan sebuah strategi pemenangan.
Dibutuhkan waktu khusus untuk menyusun strategi bersama orang-orang kunci yang telah anda pilih.Pertemuan yang banyak memakan tenaga dan waktu untuk menyusun strategi pemenangan.Setiap lini dalam framework tersebut harus dipertanyakan dan dijawab dengan tuntas.Tidak boleh ada satu lini pun yang tidak terjawab.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pertemuan sesi strategi adalah:
- Undang orang-orang kunci yang ada percayai dan yang pendapatnya anda butuhkan.
- Gunakan framework untuk menelusuri dan menjawab setiap lini yang dibutuhkan dalam strategi pemenangan Pilkada.
- Jadwal waktu yang tepat untuk setiap pertemuan sesi strategi. Pertemuan ini adalah sejak awal mencalonkan diri hingga menjelang waktu kampanye. Pada saat kampanye sudah dalam tahap menjalankan strategi.
- Setiap strategi selalu memiliki pintu masuk dan pintu keluar. Pastikan selalu ada rencana cadangan.
Rangkaian pertemuan sesi strategi ini membutuhkan waktu yang panjang. Bahkan satu tahun sebelum resmi menyatakan diri sebagi kandidat, pertemuan persiapan sesi strategi ini semestinya sudah dilakukan. Beberapa riset terapan untuk pemilu (termasuk Pilkada) sudah harus dilaksanakan minimal satu tahun sebelum Pilkada berlangsung. Semoga bermanfaat. Selamat bertanding dan menang ….
Penulis Mulyanah Mulkin, Direktur PASAK (Pusat Studi Layanan Publik)